cara menghitung kebutuhan pupuk per hektar
Kuncinyaialah makin asam tanahnya maka banyak kebutuhan kapurnya. Sekarang bagaimana kalau lahan yang ada kurang dari satu hektar? Tentu saja kebutuhan kapurnya kurang dari dosis per hektar atau sesuai dengan luas lahan. Misalnya, luasnya hanya 1.000 m2 maka kebutuhan kapurnya hanya 400 kg atau 1/10 dari dosis kapur tani "Plus" Putra
Kebutuhanumbi benih berkisar antara 800 hingga 1500 kilogram per hektar. Kualitas umbi bibit merupakan salah satu faktor yang menentukan tinggi rendahnya hasil produksi bawang merah. 5 hingga 6 ton per ha atau kompos sekitar 2,5 sampai 5 ton per ha dan pupuk buatan TSP sekitar 120 hingga 200 kg per ha. Pupuk dasar diberikan dengan cara
1 Benih. Hal penting yang diperlukan untuk perhitungan kebutuhan benih adalah informasi berat 1000 benih. Untuk mendapatkannya bisa dengan menghitung dan menimbang berat 1000 benih. Jika tidak ada timbangan untuk menimbang benih, bisa dengan pendekatan jumlah benih dalam kemasan. Misalnya jumlah benih mentimun kemasan 25 gr berisi 800 benih.
Untukpola tanam jenis monokultur,maka kebutuhan pupuk kandang hanya 6 ton/per hektarsedangkan untuk pola tanaman polikultur, pupuk kandang yang dibutuhkan 9 ton per hektar. Selain waktu, perlu juga mengetahui cara menggunakan pupuk dengan benar. Umumnya, pemupukan tanaman jahe dapat di lakukan dengan 3 cara. Pertama, pupuk dengan jenis kotoran
PTMagnesium Gosari Internasional memiliki 3 pabrik dalam mendukung kebutuhan pupuk dolomit di Indonesia Adapun cara menghitung kebutuhan dolomit yang diperlukan untuk menaikkan pH tanah dari 4,3 menjadi 6,0 adalah menaikkan pH tanah dari 4,3 menjadi 6,0 adalah 3.400 kg kapur per hektar. Cara Penggunaan Tanaman
giúp việc nhà theo giờ quận 5. 1CARA MENGHITUNG KEBUTUHAN PUPUK TANAMAN Perhitungan Kebutuhan Pupuk Pupuk harus diberikan sesuai dosis yang direkomendasikan. Dosis pupuk dinyatakan dalam bentuk kg pupuk/ha atau kg hara/ha. Kebutuhan pupuk sangat tergantung dari luas pertanaman yang akan dipupuk, dosis pupuk, dan kandungan hara dalam pupuk. Berikut adalah contoh-contoh perhitungan kebutuhan pupuk, khususnya pupuk anorganik Contoh 1. Pada percobaan Dosis Pemupukan N pada Jagung Hibrida ada 2 dosis pemupukan N1 = 90 kg N ha-1 dan N2= 135 kg N ha-1. Selain pupuk N sebagai perlakuan di atas, perlu diberikan pupuk dasar kepada setiap perlakuan sebanyak 75 kg P2O5 dan 60 kg K2O per ha. Ukuran petak percobaan m x 10 m. Berapa kebutuhan pupuk 1 Urea pada N1 2 Urea pada N2, 3 SP-36, dan 4 KCl untuk petak percobaan tersebut Diketahui Urea 45% N, artinya setiap 100 kg Urea terdapat 45 kg N SP-36 36% P2O5, artinya setiap 100 kg SP-36 terdapat 36 kg P2O5 KCl 60%K2O, artinya setiap 100 kg KCl terdapat 60 kg K2O Langkah untuk menghitung kebutuhan pupuk tersebut adalah sebagai berikut Jawaban 1 - Tentukan jumlah pupuk dalam bentuk Urea pada dosis N1 Dengan kandungan Urea 45% N maka dosis N1 = 90/45*100 = 200 kg Urea per hektar; - Selanjutnya hitung kebutuhan pupuk untuk ukuran m x 10 m Kebutuhan Urea = 000*200 = kg per petak. Jawaban 2 2Dengan kandungan Urea 45% N maka dosis N2 = 135/45*100 = 300 kg Urea per hektar; - Selanjutnya hitung kebutuhan pupuk untuk ukuran m x 10 m Kebutuhan Urea = 000*300 = kg per petak. Jawaban 3 - SP-36 = 75/36*100 = kg SP-36/ha; untuk petak berukuran m x 10 m dibutuhkan SP-36 = = kg Jawaban 4 - KCL = 60/60*100 = 100 kg KCl/ha; untuk petak berukuran m x 10 m dibutuhkan KCl = = kg Cara menghitung kandungan pupuk dan kebutuhan pupuk tanaman Pemberian pupuk sangatlah penting untuk penambahan unsur hara pada tanah. Pemberian pupuk harus disesuaikan dengan takaran yang telah ditetapkan. Pemberian pupuk yang tidak sesuai takaran dapat menyebabkan gangguan pada tanah dan tanaman, terutama pemberian pupuk buatan. Pada pupuk buatan pabrk biasanya sudah disertakan anjuran takaran untuk pemberian pupuk dalam luasan tertentu, tetapi jika tidak ada kita dapat menghitung sendiri jumlah yang sebaiknya diberikan untuk tanaman. Kebutuhan pupuk sangat tergantung dari luas pertanaman yang akan dipupuk, dosis pupuk, dan kandungan hara dalam ini merupakan contoh perhitungan kebutuhan pupuk, khususnya pupuk anorganik CONTOH Pada percobaan pemupukan tanaman kedelai diberikan pupuk N 100 kg/ha, P2O5 75 kg/ha dan K2O 50 kg/ha. untuk ukuran petak 10m x 10m. Berapa kebutuhan pupuk Urea SP-36 KCl 3Diketahui Urea 45% N, artinya setiap 100 kg Urea terdapat 45 kg N SP-36 36% P2O5, artinya setiap 100 kg SP-36 terdapat 36 kg P2O5 KCl 60%K2O, artinya setiap 100 kg KCl terdapat 60 kg K2O Langkah untuk menghitung kebutuhan pupuk tersebut adalah sebagai berikut JAWABAN Tentukan jumlah pupuk dalam bentuk Urea pada dosis N Dengan kandungan Urea 45% N maka dosis N1 = 100/45 x 100 = 222,22 kg Urea per hektar; Selanjutnya hitung kebutuhan pupuk untuk ukuran 10 m x 10 m Kebutuhan Urea = 10x10/10 000 x 222 = 2,22 kg per petak. SP-36 = 75/36X100 = kg SP-36/ha; untuk petak berukuran 10 m x 10 m Kebutuhan SP-36 = 10x10/10000 x = 2,083 kg KCL = 50/60x100 = 83,33 kg KCl/ha; untuk petak berukuran 10 m x 10 m Kebutuhan KCl = 10x10/10000 x 100 = 0,83 kg Contoh Perhitungan Kebutuhan Pupuk Berikut hasil analisa unsur hara dari suatu tanah P = 75 ppm, N = 100 ppm, K = 100 ppm Berapa banyak dosis SP 36, urea, dan KCl yang diperlukan untuk tanah dengan luasan 1 ha dan bobot isi = 1 ton/m3 dan kedalaman 20 cm..?? Penyelesaian 4Maka bobot tanah = BI x volum = 1 ton/m3 x m x m2 = 2 000 ton = 2 x 106 kg Langkah 2. Jumlah SP 36 yang dibutuhkan P = 75 ppm = 75 mg/kg x kg = 150 kg P dalam P2O5 = 142/62 x 150 kg = kg Dosis SP 36 SP 36 mengandung P2O5 36% = 100/36 x kg = Langkah 3. Jumlah urea yang dibutuhkan N = 100 ppm = 100 mg/kg x kg = 200 kg Dosis urea Urea mengandung 46% N = 100/46 x 200 kg = kg/ha Langkah 4. Jumlah KCl yang dibutuhkan K = 100 ppm = 100 mg/kg x kg = 200 kg K dalam K2O = 94/78 x 200 kg = kg Dosis KCl KCl mengandung 60% K2O = 100/60 x kg = kg/ha Jadi untuk tanah dengan kandungan unsur hara demikian jumlah pupuk yang dibutuhkan adalah sbb SP 36 = Urea = kg/ha KCl = kg/ha Dosis pupuk akan berbeda tergantung jenis tanah dan jenis pupuk yang digunakan, Karena kandungan unsur hara di masing-masing pupuk juga bervariasi. 5Pengaruh Pemberian Effective Microorganism 4 EM-4 Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Mentimun Cucumis sativus L RINGKASAN Purwanto, Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Pemberian Effective Microorganism 4 EM-4 Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Mentimun Cucumis sativus L. Penilitian ini dibawah bimbingan Anas Johan selaku Pembimbing Utama dan Adnan Amin selaku Pembimbing Anggota. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi dan waktu pemberian EM-4 yang tepat terhadap pertumbuhan dan hasil mentimun serta interaksi diantara keduanya. Pelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Samudra Langsa Desa Meurandeh Kecamatan Langsa Lama Pemerintahan Kota Langsa pada Bulan Mei sampai dengan Bulan September 2009. Dalam penelitian ini digunakan Rancangan Acak Kelompok RAK secara faktorial, yang terdiri dari 2 faktor yaitu 1. 3 tiga taraf konsentrasi pemberian pupuk organik cair EM-4 K1 = 5 cc / liter air K2 = 10 cc / liter air K3 = 15 cc / liter air 2. 3 tiga taraf waktu pemberian EM-4 W1 = 4 hari sekali W2 = 8 hari sekali W3 = 12 hari sekali Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor konsentrasi EM-4 berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 2, 3 dan 4 MST, jumlah cabang produktif pada umur 5 MST, panjang buah, jumlah buah, diameter buah, produksi per plot dan produksi per hektar. Pengukuran parameter tertinggi terdapat pada perlakuan K2 dengan konsentrasi 10 cc/liter air. Fakor waktu pemberian EM-4 berpengaruh nyata pada diameter buah dan berpengaruh tidak nyata pada tinggi tanaman pada umur 2, 3 dan 4 MST, jumlah cabang produktif pada umur 4 dan 5 MST, panjang buah, jumlah buah, produksi per plot dan produksi per hektar. Pengukuran parameter tertinggi terdapat pada perlakuan W2 diberikan 8 hari sekali, sedangkan faktor interaksi antara konsentrasi dan waktu pemberian EM-4 berpengaruh 6sangat nyata pada jumlah buah per plot dan berpengaruh nyata pada diameter buah. Perlakuan terbaik terdapat pada perlakuan K2W2. Untuk memperoleh pertumbuhan dan produksi tanaman mentimun yang optimum, berdasarkan hasil penelitian ini disarankan penggunaan EM-4 sesuai dengan konsentrasi yang dipakai yaitu 10 cc/liter air dengan waktu pemberian 8 hari sekali. MENGHITUNG KANDUNGAN HARA PUPUK MAJEMUK KANDUNGAN HARA PUPUK MAJEMUK Salam Pertanian Dilihat dari kandungan haranya, pupuk dapat dibedakan menjadi 1 Pupuk Tunggal, yaitu pupuk yang hanya mengandung satu jenis unsure hara, 2 Pupuk Manjemuk, yaitu pupuk yang mengandung lebih dari satu unsure hara. Pupuk Majemuk, baik pupuk yang diberikan melalui daun disebut pupuk daun maupun yang diberikan ke tanaman melalui tanah, kandungan haranya dinyatakan dengan istilah GRADE, yaitu persentase kandungan unsur hara yang dikandung dalam suatu pupuk majemuk. Grade biasanya dinyatakan dengan angka seperti 10-20-10 atau 30-10-20 atau grade seimbang 20-20-20. Apa arti angka tersebut ??? Angka pertama menunjukkan persentase kadar N Nitrogen, angka berikutnya merupakan persentasi kadar P Phospor dan angka berikutnya merupakan persentase kadar K Kalium. Bila pupuk daun majemuk seberat 100 gram memiliki grade 30-10-20, artinya adalah 1 Kadar N seberat 30/100 x 100 gr = 30 gram, 2 Kadar P seberat 10/100 x 100 gr = 10 gram dan 3 Kadar K seberat 20/100 x 100 gr = 20 gram.. Jadi total berat kandungan NPK dalam 100 gram pupuk daun tersebut adalah sebanyak 60 gram. Sedang sisanya sebanyak 40 gram merupakan komponen pembawa carrier dari unsur kandungan unsur hara lainnya selain unsure NPK dapat dilihat di bagian belakang kemasan pupuk daun tersebut. Dengan mengetahui grade pupuk majemuk dapat digunakan dalam strategi pemupukan, yaitu 1. Bila pemupukan ditujukan untuk merangsang pertumbuhan vegetative, maka gunakan pupuk majemuk dengan kadar N lebih tinggi daripada kadar P. Misalnya Grade 30-10-10, atau 20-10-5 atau 40-10-10 72. Bila pemupukan ditujukan untuk merangsang pertumbuhan bunga dan buah, maka gunakan pupuk majemuk dengan Kadar N lebih rendah daripada kadar P. Misalnya Grade 20-40-10 atau 10-30-20. Bila kita salah memilih jenis pupuk majemuk, maka tujuan pemupukan dapat menjadi gagal, misalnya ketika kita mengharapkan tumbuhnya bunga tetapi yang keluar justru kuncup daun atau sebaliknya. PUPUK N-P-K 85 PUPUK NP Ammo-Phos dengan rumus kimia NH4H2PO4 mono ammonium fosfat dengan kadar unsure hara Amphos A 11 % N + 48 % P2O5 larut dalam air, Amophos B 16,5 % N + 20 % P2O5 larut dalam air. Hardjowigeno, 1992. PUPUK NK Jarang digunakan, misalnya kalium nitrat KNO3 dengan kadar 13 % N + 44 % K2O, Potazote 13-0-22 yang bereaksi masam, sendawa kali 13-0-44 yang bereaksi netral, Nitrapo 15-015 yang bereaksi basa. Hardjowigeno, 1992. PUPUK PK Pupuk ini juga jarang digunakan, misalnya kalium metafosfat dengan kadar 60 % P2O5 + 40 % K2O. mono kalium fosfat dengan kadar 52 % P2O5 + 34 % K2O. PUPUK NPK Pupuk majemuk yang mengandung tiga unsure sekaligus NPK disebut pupuk lengkap, contoh dari pupuk ini adalah pupuk NPK dari jerman yaitu Rustica Yellow dengan rumus kimia NH4 NO3 – NH4 H2 8P-O4-KCl dengan kadar unsur hara 15 % N + 15 % P2O5 + 15 % K2O. yang sifatnya berupa butiran-butiran berwarna kekuning-kuningan. KANDUNGAN UNSUR HARA PADA PUPUK DAN MANFAATNYA BAGI TANAMAN 1. Pupuk Urea [CO NH22] Urea merupakan pupuk buatan hasil persenyawaan NH4 ammonia dengan CO2. Bahan dasarnya biasanya berupa gas alam dan merupakan ikatan hasil tambang minyak bumi. Kandungan N total berkisar antara 45-46 %. Dalam proses pembuatan Urea sering terbentuk senyawa biuret yang merupakan racun bagi tanaman kalau terdapat dalam jumlah yang banyak. Agar tidak mengganggu kadar biuret dalam Urea harus kurang 1,5-2,0 %. Kandungan N yang tinggi pada Urea sangat dibutuhkan pada pertumbuhan awal tanaman. Ruskandi, 1996. 2. Pupuk SP 36 Superphospat 36 SP 36 merupakan pupuk fosfat yang berasal dari batuan fosfat yang ditambang. Kandungan unsur haranya dalam bentuk P2O5 SP 36 adalah 46 % yang lebih rendah dari TSP yaitu 36 %. Dalam air jika ditambahkan dengan ammonium sulfat akan menaikkan serapan fosfat oleh tanaman. Namun kekurangannya dapat mengakibatkan pertumbuhan tanaman menjadi kerdil, lamban pemasakan dan produksi tanaman rendah. Hakim, dkk, 1986. 9Pupuk NPK merupakan pupuk majemuk yang mengandung unsur hara utama lebih dari dua jenis. Dengan kandungan unsur hara Nitrogen 15 % dalam bentuk NH3, fosfor 15 % dalam bentuk P2O5, dan kalium 15 % dalam bentuk K2O. Sifat Nitrogen pembawa nitrogen terutama dalam bentuk amoniak akan menambah keasaman tanah yang dapat menunjang pertumbuhan tanaman.Hardjowigeno, 1992. 4. Pupuk KCl Kalium Klorida Pembuatan pupuk KCl melalui proses ekstraksi bahan baku deposit K yang kemudian diteruskan dengan pemisahan bahan melalui penyulingan untuk menghasilkan pupuk KCl. Kalium klorida KCl merupakan salah satu jenis pupuk kalium yang juga termasuk pupuk tunggal. Kalium satu-satunya kation monovalen yang esensial bagi tanaman. Peran utama kalium ialah sebagai aktivator berbagai enzim. Kandungan utama dari endapan tambang kalsium adalah KCl dan sedikit K2SO4. Hal ini disebabkan karena umumnya tercampur dengan bahan lain seperti kotoran, pupuk ini harus dimurnikan terlebih dahulu. Hasil pemurniannya mengandung K2O sampai 60 %. Pupuk Kalium KCl berfungsi mengurangi efek negative dari pupuk N, memperkuat batang tanaman, serta meningkatkan pembentukan hijau dan dan dan karbohidrat pada buah dan ketahanan tanaman terhadap penyakit. Kekurangan hara kalium menyebabkan tanaman kerdil, lemah tidak tegak, proses pengangkutan hara pernafasan dan fotosintesis terganggu yang pada akhirnya mengurangi produksi. Kelebihan kalium dapat menyebabkan daun cepat menua sebagai akibat kadar Magnesium daun dapat menurun. Kadang-kadang menjadi tingkat terendah sehingga aktivitas fotosintesa terganggu. 5. Pupuk Kompos Kandungan pupuk kompos adalah bahan organik yang mencapai 18 % bahkan ada yang mencapai 59 %. Unsur lain yang dikandung oleh kompos adalah nitrogen, fosfor, kalsium, kalium dan magnesium. Manfaat bokhasi pada lahan pertanian yaitu mampu menggantikan dan mengefektifkan penggunaan pupuk kimia anorganik sehingga biaya pembelian pupuk dapat ditekan, bebas dari biji tanaman liar gulma, tidak berbau dan mudah digunakan dan memperbaiki derajat keasaman tanah, selain itu sangat berguna untuk menyuburkan tanaman. http // www. Pupuk Kompos. Go. Id. 101. Pupuk Urea [CO NH22] Pupuk Urea sangat mudah larut dalam air, nitrogen dalam bentuk amida pada umumnya terdapat dalam pupuk Urea mudah larut dalam air. Dalam tanah amida segera berubah menjadi ammonium karbonat. Karena memiliki konversi perubahan tersebut nitrogen mudah hilang tercuci. Pupuk Urea juga memiliki sifat higroskopis, sudah mulai menarik uap air pada kelembaban nisbi udara 73 %. Pengaruhnya terhadap tanah yaitu bila diberikan pada lahan yang miskin hara akan berubah ke wujud atau bahan awalnya yaitu ammonia dan karbondioksida yang mudah tercuci oleh air hujan atau irigasi dan mudah terbakar sinar matahari. Pengaruhnya bagi tanaman yaitu sangat penting dalam pertumbuhan awal karena pada urea terdapat kandungan N yang tinggi. MENGHITUNG KEBUTUHAN PUPUK UNTUK TANAMAN MENGHITUNG KEBUTUHAN PUPUK Hasil analisis jaringan tanaman merekomendasikan untuk melakukan pemupukan pada tanaman perkebunan dengan 150 gram N, 75 gram P2O5, dan 150 gram K2O pertanaman. Pupuk yang tersedia di pasaran adalah Urea 45% N, SP-36 36% P2O5, dan KCl 60% P2O. Berdasarkan rekomendasi pemupukan, bobot setiap pupuk yang diperlukan untuk memenuhi rekomendasi di atas adalah Urea yang diperlukan adalah 100/45 x 150 g = 333,3 gram SP-36 yang diperlukan adalah 100/36 x 75 g = 208,3 gram KCl yang diperlukan adalah 100/60 x 150 g = 249,9 gram Menghitung kebutuhan pupuk per hektar Misalnya kita menganggap lahan yang akan kita tanami membutuhkan unsur hara N, P dan K. Dari percobaan terbukti bahwa untuk mencapai hasil yang optimal direkomendasikan untuk diberikan pemupukan dengan dosis 60 kg N, 30 kg P2O5 dan 40 kg K2O. Bila pupuk yang tersedia adalah ZA 21% N, ES 18% P2O5 dan KCl 60% K2O • ZA = 100 /21x 60 = 286 kg/ha • ES = 100 /18 x 30 = 167 kg/ha • KCl = 100 /60 x 40 = 67 kg/ha 11Menghitung kebutuhan pupuk untuk luas tertentu Sebidang lahan pertanaman seluas 750 m², akan dipupuk dengan dosis per hektar 120 kg N, 45 kg P2O5 dan 50 kg K2O. Pupuk yang tersedia Urea 45% N, TSP 46% P2O5 dan ZK 50% K2O • Urea = 750/ x 100/45 x 120 kg = 20 kg • TSP = 750/ x 100/46 x 45 kg = 7,3 kg • ZK = 750/ x 100/50 x 50 kg = 7,5 kg Menghitung kebutuhan pupuk bila yg tersedia pupuk majemuk dan pupuk urea Di suatu daerah ditetapkan dosis pemupukan 90 kg N dan 20 kg P2O5 Pupuk yang tersedia adalah Complesal 20-20-0 dan Urea Berapakah masing-masing pupuk yang harus disediakan ? • Dosis per hektar 90 kg N + 20 P2O5 • Penuhi dengan Complesal 20-20-0 kebutuhan 20 kg N dan 20 kg P2O5 dan sisanya sebanyak 70 kg dengan Urea • Jadi jumlah pupuk yang harus disediakan adalah 100 kg Complesal 20-20-0 yang mengandung 20 kg N dan 20 kg P2O5 • Pupuk Urea sebanyak 100/45 x 70kg = 155 kg Suatu areal pertanaman seluas 1 hektar akan dipupuk dengan dosis 60 kg N + 100 kg P2O5 + 50 kg K2O Pupuk yang tersedia adalah pupuk majemuk NPK 15-15-15, Urea 45% N dan TSP 46% P2O5 • Dosis per hektar 60 kg N + 100 kg P2O5 +50 kg K2O • Penuhi kebutuhan pupuk untuk dosis yang besarnya sama dengan pupuk majemuk NPK 15-15-15 dan sisanya dengan pupuk tunggal yaitu 50 kg N+ 50 kg P2O5 +50 kg K2O • Sisanya dicukupi dengan pupuk tunggal 10 kg N + 50 kg P2O5 • Jadi kebutuhan masing-masing pupuk adalah 121. NPK 15-15-15 = 100/15 x 50 kg = 333,3 kg 2. Urea = 100/45 x 10 kg = 22,2 kg 3. TSP = 100/46 x 50 kg = 108,7 kg Cara menghitung prosentase unsur hara yang diketahui jumlah pupuknya • Misal akan dianalisa campuran pupuk yang terdiri dari 150 kg ZA 21% N, 600 kg ES 20% P2O5 dan 100 kg KCl 60% K2O • Untuk menghitung jumlah N, P2O5 dan K2O yang tersedia dalam campuran pupuk tersebut di atas adalah sbb ; 1. N = 21/100 x 150 kg = 31,5 kg 2. P2O5 = 20/100 x 600kg = 120 kg 3. K2O = 60/100 x 100kg = 60 kg
Menghitung Kebutuhan Pupuk Dasar dan Bibit Per Hektar – Untuk menanam, menghitung kebutuhan pupuk dan bibit sangatlah perlu. Jangankan menanam dalam skala luas hektar, menanam dalam pot pun, kebutuhan pupuk dan bibit seyogianya cerita orang-orang sukses, umumnya, memulai sesuatu denganplanning. Jadi, jika ingin menjadi petani maju, sukses dan kaya, tentu petani harus juga memulai langkahnya dengan sebuah perencanaan yang matang, bukan asal-asalanbin tani pakai kalkulator juga,dunk. Seriusbener, nih! Kalkulasi-kalkulasi yang tepat pun harus dilakukan agar jangan sampai usaha berhenti di tengah jalan. Misalnya, berapa kebutuhan pupuk per hektar untuk menanam tanaman pertanian atau mungkin perkebunan? Berapa pula bibit yang diperlukan untuk lahan satu hektar? Dan kebutuhan lainnya yang semestinya masuk dalam hitungan sebagai bagian dari perencanaan yang menghitung kebutuhan pupuk & bibitBaik, ayo kita asumsikan bahwa kita akan menanam belimbing manis varietas unggul contoh saja, ya. Kita hendak menanam belimbing cantik tersebut pada kebun yg baru saja dibeli seluas satu hektar. Berapa kebutuhan pupuk dasar & jumlah bibit yang harus disediakan?Apabila hendak menanam jenis tumbuhan pada luasan tertentu, maka warta yang perlu kita dapatkan adalah jarak tanamnya berapa & luas huma 1 hektar berapa meter persegi. Ini tujuannya supaya mudah buat menghitung berapa poly kebutuhan bibit, lubang tanam, & pupuk yang harus bibit per hektarSecara generik formula menghitung jumlah bibit seperti ini Ok, untuk belimbing manis idealnya jarak tanam adalah adalah 5 m x 5 m atau dengan kata lain, setiap bibit butuh luas lahan 25 m2Luas lahan 1 hektar kita konversikan dulu ke satuan m2. Jadi untuk 1 hektar luas lahan = m2Maka, pada 1 hektar butuh bibit belimbing manis, yaitu Jumlah bibit = Luas lahan/Jarak tanam= m2 /5 m x 5 m= 400 bibit belimbing manis Note Satuan luas lahan dan jarak tanam harus sama. Misalkan luas lahan dalam satuan meter m, maka jarak tanam harus juga dalam satuan meter m. Kalau satuan belum sama, maka tugas kita untuk merubah dulu konversi ke dalam satuan yang kebutuhan pupuk dasar per hektarJumlah bibit sudah jelas sebanyak 400 bibit belimbing manis per hektar. Berapa lubang tanamnya? Ya, tentu 400 lubang tanam yang harus digali. Karena itu, menghitung pupuk berdasarkan lubang tanam saja. Sekarang mari menghitung jumlah kebutuhan pupuk dasar untuk memupuk bibit belimbing manis dalam 400 lubang direkomendasi dosis pupuk dasar setiap satu lubang tanam belimbing manis denganpupuk kandang sebanyak 10 kg/Lt danNPK 161616 sebanyak 25 gram/Lt lubang tanam disingkat saja denganLt, maka Total kebutuhan pupuk sangkar = 400 Lt x 10 Kg/Lt = Kg pupuk kandang atau 4 ton pupuk kandang Total kebutuhan pupuk NPK 161616 = 400 Lt x 25 gr/Lt = gram pupuk NPK 10 Kg Pupuk NPK. Catatan buat konversi, 1000 gram = 1 KgRumus umum Kebutuhan pupuk adalah Total kebutuhan pupuk = Jumlah lubang tanam x berat pupuk per lubang tanamKesimpulannya, untuk luas lahan 1 hektar bisa ditanam bibit belimbing manis sebanyak 400 bibit. Sedangkan kebutuhan pupuk dasar, yaitu pupuk kandang 4 ton dan NPK sebanyak 10 Kg. Baca pula ini Mengolah Bonggol Pisang Menjadi Pupuk Organik Cair POC/MOL dan 4 Cara Aplikasinya6 Step Membuat Pupuk Organik Cair POC Air Kelapa dan Cara Aplikasinya yang BenarMembuat Pupuk Organik Cair Dari Sampah Basah Dengan EM4 dan Air Cucian Membuat Pupuk Kompos Siap Pakai dalam 7 HariDemikianlah cara cepat menghitung kebutuhan pupuk dan bibit. Berapapun luas lahan yang akan ditanam, rumus menghitung pupuk dan bibit seperti yang telah dijelaskan pada atas, mampu kita pakai. Seandainya telah terbiasa menghitungnya, hanya pada 1 mnt tuntas. Semoga berguna & sukses selalu.
cara menghitung kebutuhan pupuk per hektar